A.
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran
adalah (reasoning, jalan pikiran)
adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubungkan-menghubungkan
fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu
kesimpulan. Atau bisa di sebut juga sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu
kesimpulan yang logis.
B.
PROPOSISI
Prososi
adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Prososisi dapat kita batasi sebagai pernyataan
yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang
terkandung didalamnya.
Sebuah
pernyataan dapat dibenarkan bila terdapat bahan-bahan atau fakta-fakta untuk
membuktikannya. Sebaliknya sebuah pernyataan atau proposisi dapat disangkal
atau ditolak bila terdapat fakta-fakta yang menentangnya. Untuk menjelaskan hal
itu perhatikan contoh-contoh berikut :
Semua manusia akan mati pada suatu waktu
Beberapa orang Indonesia memiliki kekayaan yang
berlimpah-limpah
Kota Bandung hancur dalam Perang Dunia Kedua karena
bom atom
Semua gajah telah punah tahun 1980.
Keempat
kalimat diatas merupakan proposisi ; kedua kalimat yang pertama dapat
dibuktikan kebenarannya, dan kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena
fakta-fakta yang ada menentang kebenarannya. Tetapi keempatnya tetap merupakan
proposisi.
C.
CARA MENGUJI DATA
Supaya
data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu
harus merupakan fakta. Sebab itu perlu diadakan pengujian-pengujian melalui
cara-cara tertentu.
a.
Observasi
Fakta-fakta
yang ditunjukkan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seorang pengarang
atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat
menggunakannya sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka
kadang-kadang pengarang perlu untuk mengadakan peninjauan atau observasi untuk
mengecek data atau informasi.
Nina
mengabarkan bahwa Kebun Raya Bogor terdapat sebuah kolam,, karena ia pernah
berkunjung ke sana. Tomi sebaliknya mengatakan bahwa ada pohon yang tumbang
melintang jalan, karena ia melihatnya ketika pulang dari sekolah tadi. Demikian
Pak Jiman mengatakan bahwa beras jatah bulan ini telah ditimbang sebanyak 50
kg, sebagai terbaca pada jarum timbangan. Penegasan pada semua contoh diatas
diberikan, karena mereka sendiri yang mengalami hal itu. Tetapi apakah betul
semua informasi itu ? Apakah semuanya merupakan fakta ?
Sebab
itu, tiap pengarang atau penulis harus mengadakan pengujian lagi dengan
mengobservasi sendiri data atau informasi itu. Sesudah mengadakan observasi ,
pengarang dapat menentukan sikap apakah informasi atau data itu
sesungguhnyamerupakan fakta atau tidak, atau barangkali hanya sebagian saja
yang benar sedangkan sebagian lain hanya didasarkan pada perasaan dan prasangka
para informan.
b.
Kesaksian
Keharusan
menguji data dan informasi, tidak selalu harus dilakukan dengan observasi.
Kadang-kadang sulit untuk mengharuskan seseorang mengadakan observasi atas
obyek yang dibicarakan. Kesulitan itu terjadi karena waktu, tempat, dan biaya
yang harus dikeluarkan. Untuk mengatasi hal itu penulis atau pengarang dapat
melakukan pengujian dengan meminta kesaksian atau keterangan dari orang lain,
yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiripersoalan itu.
Seorang
pengajar arkeologi tidak perlu menyelidiki sendiri reruntuhan atau
peninggalan-peninggalan di lembah Sungai Indus untuk menguraikan persoalan Ilmu
Purbakala India kepada mahasiswanya. Ia dapat menggunakan kesaksian orang lain
yang pernaah mengadakan penelitian disana melalui buku-buku atau
majalah-majalah.
Demikan
pula halnya dengan semua pengarang atau penulis. Untuk memperkuat
evidensinya,mereka dapat mempergunakan kesaaksian-kesaksian orang lain yang
telah mengalami sendiri peristiwa tersebut.
c.
Autoritas
Cara
ketiga yang dapat dipergunnakan untuk menguji fakta dalam usaha menyusun
evidensi adalah meminta pendapat dari suatu autoritasnya, yakni pendapat dari
seorang ahli atau mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat,
memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat
mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.
Dalam
sidang pengadilan mengenai pembunuhan seseorang dengan mempergunakan racun,
seorang ahli dalam bidang obat-obatan akan dimintakan pendapatnya untuk menguji
semua keterangan baik dari saksi maupun penuntun umum.
Autoritasdengan
demikian dapat ddiartikan sebagai kesaksian ahli yang diberikan oleh seorang,
sebuah komisi, atau suatu badan atau kelompok yang dianggap berwewenang untuk
itu.
Posting Komentar