Asal Muasal Tentang Terjadinya Perdagangan
Internasioanal
3.
Pertumbuhan industri
mengakibatkan produksi massal sehingga pasar harus didefinisikan secara baru.
Sebelumnya, wilayah produsen sekaligus juga berperan sebagai pasar (hasil
produksi massal, wilayah produsen yang satu harus menjadi pasar (pelanggan)
bagi wilayah produsen yang lain. Akibatnya, satu wilayah (negara) harus
mengkhususkan dari bidang produksi tertentu (dibandingkan dengan konsep
keunggulan komparatif).
Perdagangan Internasional Masa Perang Dunia
Secara
umum, perdagangan internasional mengalami kemunduran selama kedua perang dunia.
Selain persoalan perang, penyebabnya antara lain pajak perdagangan dan sejumlah
aturan yang membatasi kebebasan berdagang. Padahal, diperlukan serangkaian
konferensi internasional selama beberapa dekade untuk mereformasi aturan itu.
Kemunduran
paling parah terjadi krisis dunia (The Great Depression) pada tahun 1929.
Banyak perusahaan bangkrut, lumpuhnya ekonomi dalam negri sejumlah negara
berakibat lesunya perekonomian dunia. Minimnya transaksi ekspor impor dan
Amerika memperlihatkan betapa anjloknya perdagangan internasional ketika itu.
Pemulihan sudah mulai muncul selama tahun 1930-an, namun kembali ambruk dengan
pecahnya Perang Dunia II.
Ekspansi perdagangan Internasi Masa Informasi
Dunia
setelah Perang Dunia ditandai perubahan dan pembauran. Gejala ituantara lain
muncul dan berakhirnya Perang Dingin (Cold War), bersatu dan berpisahnya
negara-negara, serta kritis ekonomi. Di tengah rangkaian itu dunia menata
perekonomiannya. Upaya itu berlandaskan kesadaran bahwa tidak ada negara lain.
Oleh karena itu, berbagai batasan yang menghambat kerja sama ekonimi perlu
dihilangkan tanpa meniadakan integritas masing-masing negara.
Perkembangan kerja sama perdagangan
lintas batas negara turut ditunjang oleh perkembangan pesat informasi. Revolusi
dibidang balisasi. Salah satu perkembangan paling kesepakatan transaksi dapat
dilakukan dari tempat yang jauh sekalipun, dalam hitungan detik. Akibatnya,
ekspansi perdagangan internasional semakin cepat.
Sumber : Buku Ekonomi. Suyanto.Suhadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar